Saham BBCA Menurun, Apa yang Terjadi Selanjutnya?
Senin, 4 Agustus 2025Berita Pasar Saham

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengalami penurunan, simulasi dan analisis di balik angka-angka terbaru.

Penurunan Harga Saham BBCA

JAKARTA, investor.id - Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) merosot 1,19% ke level Rp 8.275 pada akhir sesi I perdagangan hari Kamis, 31 Juli 2025. Dalam rentang perdagangan, saham ini tercatat bergerak antara Rp 8.250 hingga Rp 8.375.

Pada hari itu, sebanyak 92,49 juta saham BBCA diperdagangkan dengan frekuensi transaksi mencapai 34.524 kali, menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp 768,56 miliar. Kondisi ini menunjukkan adanya tekanan jual yang signifikan pada saham-saham BBCA.

Berdasarkan informasi dari aplikasi Stockbit Sekuritas, saham BBCA mencatatkan net sell sebesar Rp 124,8 miliar, menjadikannya sebagai saham dengan penjualan bersih tertinggi pada hari tersebut.

Tren Perdagangan

Sejak 29 Juli 2025, saham BBCA terus mengalami penurunan. Dalam sebulan terakhir, penurunannya mencapai 4,89%. Bahkan, jika kita lihat lebih jauh lagi, selama tahun berjalan, saham ini telah turun 14,47% dengan net sell asing mencapai Rp 17,7 triliun.

Kinerja Keuangan Terbaru

Meski tekanan jual cukup tinggi, Bank Central Asia (BBCA) melaporkan laba bersih yang positif sebesar Rp 14,9 triliun pada kuartal kedua 2025, atau meningkat 6% dibandingkan tahun lalu (+5% qoq). Hal ini membuat kinerja laba bersih selama setengah tahun pertama 2025 mencapai Rp 29 triliun (+8%). Kinerja ini sesuai dengan ekspektasi, mencapai 50% dari estimasi konsensus 2025.

Mengacu pada laporan tersebut, analisis dari Stockbit Sekuritas menyebutkan bahwa kinerja pada kuartal kedua dan pertama tahun ini menunjukkan pola yang cukup mirip, meskipun ada peningkatan yang lebih signifikan pada aspek kualitas kredit.

Prospek Pertumbuhan

Manajemen BBCA masih mempertahankan panduan pertumbuhan kredit di kisaran +6-8% yoy untuk 2025. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh lonjakan pinjaman di pasar uang jangka pendek. Meskipun begitu, manajemen menunjukkan sikap yang lebih hati-hati dalam penyaluran kredit.

Selain itu, pendapatan non-bunga (Non-II) juga tumbuh solid sebesar +13% pada kuartal kedua dibandingkan tahun lalu. Ini ditegaskan dengan pertumbuhan biaya operasional yang terjaga sebesar +8%.

Rekomendasi dan Target Harga

Melihat tren positif ini, Mandiri Sekuritas tetap memberikan rekomendasi beli untuk saham BBCA dengan target harga Rp 11.000. Target ini menunjukkan potensi kenaikan di atas 32,93% dari harga penutupan tujuannya saat ini.

Dengan catatan, meskipun mengalami penurunan harga saat ini, ada harapan bahwa performa keuangan yang solid dapat mengembalikan kepercayaan investor. Apakah Anda sudah mempertimbangkan untuk berinvestasi di saham ini?

Sumber: investor.id

Sumber: Indopremier