Saham BBCA Turun 0,93% Hari Ini, Seirama dengan IHSG
Selasa, 2 September 2025Berita Pasar Saham

Hari ini, saham BBCA mengalami penurunan yang signifikan, seiring dengan pergerakan negatif Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Ringkasan Hari Ini

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengalami penurunan sebesar 75 poin atau 0,93%, yang membawa harga sahamnya jatuh ke angka Rp 8.000 dari penutupan sebelumnya di Rp 8.075.

IHSG Merosot

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga tidak ketinggalan. Hari ini, IHSG merosot 1,21% ke level 7.736,06 di akhir perdagangan. Dengan 539 saham mengalami penurunan, situasi ini tentu saja memberikan tekanan lebih pada pasar. Ini menunjukkan bahwa banyak investor yang panik dan memilih untuk menjual daripada mempertahankan aset mereka.

Sepanjang perdagangan hari ini, saham BBCA sempat mencapai level tertinggi di Rp 8.050 dan terendah di Rp 7.600. Menariknya, meskipun saham BBCA menggambarkan kinerja yang kurang baik, frekuensi perdagangannya cukup tinggi, dengan total 137.401 transaksi yang membawa nilai perdagangan mencapai Rp 3,4 triliun.

Total Perdagangan Saham

Pada sesi ini, sebanyak 2.310.930 transaksi telah dilakukan dengan total nilai transaksi harian mencapai Rp 23,5 triliun. Pasar cukup ramai, meskipun banyak saham yang mengalami penurunan.

Data Terkait

Sebagai catatan, IHSG hari ini ditutup di level terendahnya 7.547,56, menggugurkan harapan banyak investor. Adapun indeks saham LQ45 juga melemah sebesar 1,06% menjadi 788,70.

Tren Pergerakan Pasar

Bursa saham Asia Pasifik menunjukkan pergerakan yang bervariasi pada hari ini. Para investor sedang mencerna data manufaktur dari Tiongkok dan perkembangan hubungan antara India dan China. Sebagai contoh, Indeks Hang Seng di Hong Kong menguat sebesar 2,17% di level 25.617,42 sambil di dorong oleh saham Alibaba yang melonjak 18,58%.

Kesimpulan

Dalam kondisi pasar yang bergejolak ini, penting bagi para investor untuk tetap tenang dan menganalisis pergerakan saham sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Ketidakpastian ekonomi global bisa memberikan dampak yang signifikan pada pasar domestik kita. Apakah Anda siap untuk menghadapi dinamika pasar?

Sumber: Liputan6