Saham Big Banks Terbilang Murah, Investor Turunkan Ekspektasi
Senin, 6 Oktober 2025Berita Pasar Saham

Dapatkan insight mengapa saham-saham bank besar sekarang dianggap murah setelah serangkaian koreksi. Apakah ini momen yang tepat bagi investor untuk memasuki pasar?

Harga Saham Big Banks yang Menarik

Saham-saham bank besar di Indonesia, seperti Bank Central Asia dan Bank Mandiri, kini dipandang murah setelah mengalami koreksi harga yang signifikan. Meskipun banyak yang melihat ini sebagai peluang, ada beberapa dinamika yang perlu dipahami oleh investor.

Harga saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), misalnya, saat ini memiliki rasio PER sebesar 15,93 kali dan PBV 3,55 kali, jauh di bawah rasio historisnya yang mencapai 24,08 kali untuk PER dan 5,38 kali untuk PBV pada tahun lalu. Ini menunjukkan penurunan yang signifikan, dengan BBCA kini diperdagangkan di level Rp 7.525 per saham, sebuah penurunan 28,33% secara tahunan.

Sementara itu, PT Bank Mandiri Tbk memiliki PER sekitar 8,22 kali dan PBV 1,51 kali, juga menunjukkan penurunan dibandingkan dengan rasio 12,26 kali dan 2,56 kali setahun yang lalu.

Analisis Pasar

Miftahul Khaer, seorang analis di Kiwoom Sekuritas Indonesia, mengungkapkan bahwa penyesuaian ekspektasi pasar terhadap sektor perbankan berhubungan erat dengan prospek pertumbuhan kredit dan tekanan pada biaya dana. "Pasar saat ini cenderung lebih konservatif," ucapnya.

Meski demikian, dampak negatif ini tidak berarti bahwa saham bank besar telah kehilangan daya tariknya sepenuhnya. Investor di sektor ini, terutama yang memiliki profil risiko rendah, masih dapat mempertimbangkan saham dengan rasio CASA tinggi, seperti BBCA. Dalam situasi ini, fundamental masing-masing bank tetap mencetak laba, walaupun kenaikan harganya terlihat lambat.

Peluang Bagi Investor

Meskipun terdapat penurunan valuasi, pandangan analis dari Investindo Nusantara Sekuritas, Pandhu Dewanto, menunjukkan bahwa situasi ini masih dapat dimanfaatkan, utamanya bagi investor jangka panjang yang suka dividen. Dalam analisisnya, Pandhu mengidentifikasi bahwa saat kondisi pasar normal, adalah waktu yang ideal untuk mengoleksi saham-saham ini.

Namun, perlu diingat bahwa pasar tidak selalu berfungsi dalam arah linier. Sebagian investor mungkin memilih untuk menunggu hingga aliran modal asing mereda, sebelum kembali masuk ke saham-saham bank besar. Proyeksi menunjukkan bahwa BBCA dapat rebound lebih awal, sementara BMRI dan BBNI mungkin mengalami kenaikan lebih berarti ketika iklim pasar membaik.

Kesimpulan

Bagi para investor yang cermat, saat ini mungkin adalah waktu yang bagus untuk merenungkan penyertaan pada saham-saham bank, mengingat valuasinya yang menarik lantas dibungkus dengan fundamental yang masih kuat. Namun, tetaplah waspada akan ekspektasi pasar yang dapat berfluktuasi.


Ingat, keputusan investasi sebaiknya didasarkan pada analisis yang mendalam dan saran dari penasihat keuangan Anda.

Sumber: Kontan