Saham CBRE Melonjak Ribuan Persen, Rights Issue Menjadi Fokus Perhatian
Jumat, 5 September 2025Berita Pasar Saham

Saham PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) terus meroket, mencatatkan kenaikan luar biasa seiring aksi korporasi yang menarik perhatian investor.

Peningkatan Harga Saham yang Mencolok

Saham CBRE dari PT Cakra Buana Resources Energi Tbk mengalami lonjakan yang luar biasa sepanjang tahun 2025, hingga mencapai lebih dari 1.800%.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), pada 4 September 2025, saham CBRE tercatat mengalami auto rejection atas (ARA) mencapai 25% dan diperdagangkan pada level Rp362 per unit. Ini menjadi kabar baik bagi investor yang telah mengikuti pergerakan saham ini.

Dari Level Terendah ke Puncak

Mengawali tahun 2024, saham CBRE berada dalam rentang harga yang sangat rendah, yaitu antara Rp13 hingga Rp19 per unit. Namun, seiring dengan pengumuman aksi korporasi besar-besaran yang sedang dirancang oleh manajemen, saham ini mendapatkan perhatian yang luas dan memicu minat beli yang signifikan. Dalam satu bulan saja, saham ini telah terbang 289,25%, mencerminkan optimisme investor terhadap prospek pertumbuhan perusahaan.

Apa Penyebab Kenaikan Ini?

Pengamat pasar modal Michael Yeoh menyoroti bahwa kenaikan tajam ini sangat erat kaitannya dengan rencana aksi korporasi yang strategis dan menarik. Investor banyak yang merespons positif mengenai potensi pertumbuhan yang dimiliki oleh CBRE, terutama dengan adanya rights issue yang dinilai sebagai langkah cerdas untuk penggalangan dana.

"Kenaikan ini merupakan refleksi dari sentimen positif pasar terhadap rencana aksi korporasi perusahaan, yang diharapkan dapat mendatangkan pertumbuhan yang berkelanjutan," tutur Yeoh.

Dengan rencana tersebut, CBRE berharap dapat memperkuat posisinya di pasar yang semakin kompetitif ini.

Kesimpulan

Saham CBRE menunjukkan performa yang impresif dan menjadi sorotan utama di pasar. Bagi investor, ini bisa menjadi peluang untuk mempertimbangkan langkah selanjutnya dalam investasinya, mengingat potensi yang masih bisa dimanfaatkan dari pertumbuhan yang cepat ini.

Sumber: IDX Channel