Saham CDIA Kembali Diperdagangkan: Apa yang Perlu Anda Ketahui?
Sabtu, 26 Juli 2025Berita Pasar Saham

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencabut suspensi perdagangan saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) pada 25 Juli 2025. Temukan apa yang Anda butuhkan untuk memahami situasi ini.

Bursa Efek Indonesia (BEI) telah membuka kembali perdagangan saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) pada hari ini, Jumat, 25 Juli 2025, setelah sebelumnya diberhentikan sementara.

Suspensi ini diumumkan sejalan dengan pengumuman Bursa Peng-SPT-00130/BEI.WAS/07-2025 yang dikeluarkan pada 22 Juli 2025. BEI menginformasikan bahwa perdagangan saham CDIA kembali dapat dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai.

"Berdasarkan penilaian bursa, pengumuman ini menyatakan bahwa suspensi atas perdagangan saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai sesi I tanggal 25 Juli 2025," kutip keterangan resmi dari BEI.

Sebelum suspensi, saham CDIA muncul dengan lonjakan harga kumulatif yang signifikan, hingga 55,38% dalam lima hari terakhir, mencapai harga Rp 1.515 per saham, dengan total kapitalisasi pasar mencapai Rp 189,12 triliun. Pihak BEI juga menjaga perhatian terhadap peningkatan harga di luar kebiasaan yang dikenal sebagai Unusual Market Activity (UMA).

Mengapa Suspensi Dicurigai?

Suspensi biasanya diterapkan sebagai langkah untuk melindungi investor ketika ada fluktuasi harga yang celaka secara tidak wajar. Namun, pengumuman aktivitas pasar yang tidak biasa tidak selalu mengindikasikan adanya pelanggaran terhadap peraturan pasar modal.

Bursa mengimbau investor untuk senantiasa memperhatikan keterbukaan informasi yang disediakan oleh perusahaan. Penting untuk meneliti kinerja perusahaan dan keterbukaannya terhadap investor menjelang rencana corporate action jika belum mendapatkan persetujuan RUPS.

IPO yang Sukses

PT Chandra Daya Investasi Tbk juga telah melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada 2-7 Juli 2025, dengan meluncurkan 12,48 miliar lembar saham baru dan menarik dana sebesar Rp2,37 triliun. Proses IPO ini direspons dengan baik oleh investor, menghasilkan oversubscription yang fenomenal, mencapai 563,64 kali dari jumlah yang dialokasikan. Sebanyak 400.126 investor turut berpartisipasi inilah yang situasi ini menjadi momen penting dalam membangun dasar yang kokoh bagi pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

"Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang telah diberikan oleh para investor," ungkap Fransiskus Ruly Aryawan, Presiden Direktur CDI Group, dalam keterangan resmi.

Potensi di Sektor Infrastruktur

Ruly menyoroti potensi besar CDI Group untuk memperkuat posisinya dalam sektor infrastruktur di Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Dengan industri yang bertumbuh cepat, dibutuhkan dukungan infrastruktur yang handal dan efisien, termasuk layanan logistik dan kepelabuhanan.

Perusahaan telah berkomitmen untuk memperluas layanan dan menjadi penyedia solusi infrastruktur yang relevan dan terintegrasi.

Pemanfaatan Dana IPO

Dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk:

  • Rp871,76 miliar untuk sektor logistik, termasuk pembelian kapal.
  • Rp1,48 triliun untuk pembangunan fasilitas kepelabuhanan dan penyimpanan, serta infrastruktur lainnya di kawasan industri.

CDI Group bertekad untuk terus menghasilkan solusi infrastruktur yang berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan serta masyarakat.

Dengan semua langkah ini, jelas bahwa CDIA tidak hanya membuka sesi perdagangan baru tetapi juga membuka peluang pertumbuhan yang lebih besar.

Sumber: Liputan6