Pemantauan Saham Baru oleh BEI
Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini memantau tiga saham baru yang baru saja tercatat, yaitu CDIA, MERI, dan COIN. Hal ini disebabkan oleh adanya Unusual Market Activity (UMA) yang menunjukkan bahwa harga saham-saham ini bergerak tidak biasa.
"Sehubungan dengan terjadinya UMA pada saham-saham tersebut, kami mengingatkan para investor untuk memperhatikan pola transaksi ini," ujar informasi dari BEI pada Rabu, 16 Juli 2025.
Performa Saham yang Mengagumkan
Ketiganya mengalami lonjakan harga yang menakjubkan:
- Saham CDIA melonjak hingga auto reject atas (ARA) dengan kenaikan sebesar 24,80 persen ke level harga 780, yang diceritakan sudah meningkat sekitar 310,5 persen dari 190 per saham saat IPO.
- Saham MERI juga mencatatkan ARA dengan kenaikan 24,86 persen, beranjak ke harga 452, artinya telah melesat 253,1 persen dari harga IPO 128.
- Tak kalah menarik, saham COIN juga mentok ARA naik 24,74 persen ke 474, mencatat total kenaikan sekitar 374 persen sejak harga IPO 100 per saham.
Catatan untuk Para Investor
Pengumuman UMA tidak selalu berarti adanya pelanggaran hukum di pasar modal. BEI mengimbau investor untuk memperhatikan respon dari perusahaan tercatat terkait konfirmasi yang diajukan. Selain itu, penting untuk terus memantau kinerja serta keterbukaan informasi dari emitennya saat mengambil keputusan investasi.
Sekilas Tentang IPO
Saham-saham tersebut semuanya tercatat pada 9 Juli 2025.
- CDIA, fokus pada perdagangan besar dan konstruksi, berhasil mengumpulkan dana mencapai Rp2,37 triliun dengan 12,48 miliar saham baru.
- MERI, di sektor pendidikan, meluncurkan 235 juta saham dengan total dana Rp30,1 miliar.
- COIN, yang bergerak di pengelolaan aset digital, melepas 2,2 miliar saham dan meraih Rp220 miliar dalam IPO-nya.
Optimisme BEI terhadap Target 2025
BEI tetap optimis target initial public offering (IPO) 2025 akan tercapai meskipun tantangan yang dihadapi. Dirjen Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu laporan keuangan yang diajukan untuk semester pertama dari calon perusahaan yang berencana IPO pada tahun ini.
"Jika dibandingkan dengan pasar global, kami masih yang terbaik. Kinerja kami dinamis dan kami menunggu laporan keuangan dari para emiten," katanya.
Maka dari itu, bagi investor, saat berinvestasi, jangan lupa meneliti latar belakang dan kinerja perusahaan serta transparansi yang diberikan. Ayo, pantau terus perkembangan saham-saham ini!