Saham CDIA Tembus Rp208 Triliun, Antrean Beli Luar Biasa di Papan FCA
Sabtu, 26 Juli 2025Berita Pasar Saham

Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) menunjukkan performa yang mengesankan, dengan nilai transaksi dan antrean beli yang signifikan setelah masuk ke papan FCA.

Saham emiten yang bergerak di bidang investasi infrastruktur milik taipan Prajogo Pangestu, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) mengalami lonjakan signifikan pada perdagangan Jumat (25/7/2025). Hal ini terjadi setelah perusahaan terdaftar di papan pemantauan khusus dengan skema full call auction (FCA).

Mengacu pada data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), pada pukul 10.42 WIB, saham CDIA mencapai auto rejection atas (ARA) sebesar 10 persen, yaitu 9,90 persen, dan diperdagangkan di level Rp1.665 per unit.

Dengan nilai transaksi mencapai Rp41,29 miliar dan volume perdagangan mencapai 24,80 juta saham, menarik perhatian banyak investor. Dari analisis orderbook, terdapat antrean beli sebanyak 3,08 juta lot di harga ARA, yang setara dengan Rp513,40 miliar.

Sejak melantai di bursa pada 9 Juli 2025, saham ini telah meroket hingga 776,32 persen! Lonjakan harga yang luar biasa ini membuat bursa dua kali melakukan suspensi terhadap saham CDIA yakni pada 17 Juli 2025 dan 23-24 Juli 2025.

Pengamat pasar modal, Michael Yeoh, menyoroti bahwa meskipun harga CDIA telah mengalami kenaikan tajam, kekuatan beli tetap terlihat signifikan. "Setelah FCA, CDIA masih melanjutkan kenaikan yang fantastis dengan batas ARA 10 persen," ujarnya. Dia mencatat bahwa minat investor tetap tinggi, dengan bid di angka 3 juta lot.

Bisa jadi, antrian beli yang besar ini merupakan sinyal kuat bahwa pasar masih antusias terhadap saham ini. Kapitalisasi pasar CDIA kini mencapai Rp208 triliun, menempati peringkat ke-12 di bursa, melampaui PT Barito Pacific Tbk dan berada di bawah PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk.

Saham CDIA memang sudah lama ditunggu-tunggu oleh pasar, seiring dengan rekam jejak mentereng milik Prajogo Pangestu di bursa, terutama dalam bidang logistik, energi, dan infrastruktur pelabuhan. Dari dana IPO, sekitar Rp871,76 miliar akan digunakan untuk memperkuat permodalan anak usahanya di sektor logistik, termasuk pembelian kapal untuk PT Chandra Shipping International dan PT Marina Indah Maritim, serta ekspansi ke anak usaha berbasis Singapura, Chandra Maritime International Pte. Ltd (CMI).

Sementara, sekitar Rp1,5 triliun akan dialokasikan untuk memperluas lini bisnis pelabuhan dan fasilitas penyimpanan.

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Sumber: Krusial