Bisnis.com, JAKARTA -
Dengan munculnya rekor baru Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai 8.051 pada tanggal 20 September 2025, saham dari emiten Prajogo Pangestu menunjukkan kinerja yang sangat memuaskan. PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) mencatatkan frekuensi transaksi tertinggi, dengan 71.821 transaksi, mewakili 3,85% dari total pasar.
Apa yang membuat saham ini begitu menarik? Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), tindakan investor terlihat sangat aktif dalam emiten ini, yang menunjukkan minat yang berkembang pesat di kalangan trader dan investor.
Dominasi Transaksi
Sementara itu, Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) juga tak kalah menarik dengan frekuensi transaksi mencapai 52.945 kali, setara dengan 2,83% dari total transaksi. Kemudian, ada pula PT TBS Energy Utama Tbk. (TOBA) yang mencatatkan 46.418 transaksi atau 2,49%.
Saham sektor energi, termasuk PTRO dan TOBA, juga mengisi lima besar dalam hal fokus pasar, mencerminkan perhatian yang signifikan terhadap saham berbasis komoditas ini. Meski demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa saham perbankan besar seperti BMRI, BBCA, dan BBRI tetap aktif diperdagangkan dengan frekuensi yang lebih kecil.
Partisipasi Asing
Data transaksi menunjukkan bahwa investor asing mendominasi pasar dengan kontribusi sebesar 78% dari total transaksi, menghasilkan net buy sebesar Rp2,87 triliun. Sayangnya, investor domestik cenderung melakukan net sell. Meski investor asing mulai masuk kembali, mereka masih dalam posisi jual bersih yang cukup besar hingga mencapai Rp58,7 triliun untuk tahun ini.
Rekor Baharu
Sementara itu, pencapaian IHSG di level 8.051 juga turut disertai oleh kapitalisasi pasar BEI yang berhasil menembus angka Rp14.632 triliun. Ini adalah pencapaian tersendiri yang membuktikan bahwa pasar modal Indonesia semakin menunjukkan sinyal positif.
Kautsar Primadi Nurahmad, Sekretaris Perusahaan BEI, menyatakan bahwa pencapaian IHSG ini merupakan bagian dari tren positif yang sedang berlangsung, setelah sebelumnya IHSG mencatatkan angka 8.025 pada 16 September lalu.
"IHSG ditutup pada level 8.051,118, yang adalah rekor tertinggi sepanjang masa. Sementara kapitalisasi pasar mencapai Rp14.632 triliun," jelasnya.
Optimisme investasi ini bisa dikaitkan dengan dukungan pemerintah dalam menjaga ketahanan ekonomi nasional, yang dianggap berkontribusi terhadap sentimen investasi positif di pasar modal.