Saham Emiten Prajogo Pangestu Melonjak, Apa Sebabnya?
Selasa, 15 Juli 2025Berita Pasar Saham

Kenaikan saham emiten yang terafiliasi dengan Prajogo Pangestu menjadi sorotan, terutama setelah pengumuman MSCI. Lihat bagaimana hal ini mempengaruhi IHSG dan apa yang diharapkan ke depan.

Performa Saham Hari Ini

Saham-saham yang terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu menunjukkan performa luar biasa pada perdagangan hari ini, Senin (14/7/2025). Saham-saham tersebut termasuk BRPT, BREN, dan CUAN, yang semuanya terbang tinggi.

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat sebesar 39,65 poin atau 0,56% ke level 7.087,09 dengan pergerakan di kisaran 7.080 hingga 7.136.

Saham Prajogo Pangestu Naik

Menariknya, enam saham yang terkait dengan Prajogo Pangestu mengalami lonjakan signifikan. CDIA memimpin dengan kenaikan 100 poin atau 25% ke level Rp500, mencapai titik auto reject atas (ARA) dalam sistem perdagangan BEI.

Saham BREN juga mencatatkan kenaikan yang mengesankan, melonjak sebesar 15,57% ke level Rp7.050. Diikuti oleh PTRO yang naik 12,54% ke Rp3.590 dan CUAN yang mengalami peningkatan 10,76% ke Rp15.950. Inilah momen yang dinantikan oleh investor yang mengikuti pergerakan saham-saham ini.

Sentimen Positif dari MSCI

Kenaikan harga saham ini sebagian besar didorong oleh sentimen positif setelah pengumuman dari £Morgan Stanley Capital International (MSCI) yang menyatakan akan memperpanjang pemantauan pada saham-saham yang masuk dalam Indonesia Watchlist Board mulai Agustus 2025. Saham-saham seperti BREN, CUAN, dan PTRO berpotensi untuk masuk ke dalam indeks internasional, yang tentunya akan menarik perhatian lebih banyak investor global.

MSCI juga mengajukan masukan mengenai pengaturan terhadap efek yang ditandai dengan aktivitas pasar tidak biasa. Keputusan untuk menghentikan perlakuan khusus terhadap efek-efek di Indonesia bisa jadi merupakan langkah positif bagi investor lokal.

Apa yang Harus Diperhatikan?

Namun, langkah MSCI ini juga mengindikasikan adanya batasan dan perhatian yang harus dihadapi investor. Dengan adanya kriteria yang ketat pada papan pemantauan, pelaku pasar tetap diminta untuk berhati-hati dalam mengambil posisi.

Sebagai catatan, artikel ini tidak ditujukan untuk memberikan rekomendasi membeli atau menjual saham. Semua keputusan investasi tetap ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas keputusan yang diambil berdasarkan informasi ini.

Sumber: Market