Saham Emiten Rokok Meroket Setelah Reshuffle Kabinet: Apa Dampaknya bagi Investor?
Selasa, 9 September 2025Berita Pasar Saham

Saham-saham emiten rokok mengalami lonjakan signifikan di tengah turunnya IHSG, menyusul pergantian Menteri Keuangan. Apakah ini pertanda positif untuk industri ini?

Pengantar

Pada penutupan perdagangan Senin, 8 September 2025, pasar saham Indonesia menunjukkan fenomena yang menarik perhatian. Di tengah pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), justru saham-saham emiten rokok meroket secara serentak. Bagaimana bisa begitu?

Dinamika Pasar Setelah Reshuffle

Kenaikan tajam ini terjadi setelah Presiden Prabowo Subianto mengumumkan perombakan kabinet, termasuk pergantian Menteri Keuangan dari Sri Mulyani Indrawati kepada Purbaya Yudhi Sadewa. Euforia pasar terlihat sejurus setelah pengumuman tersebut, dimana banyak investor optimis akan adanya perubahan kebijakan pajak yang lebih mendukung industri rokok.

Saham yang Terbang Tinggi

Salah satu saham yang paling mencolok adalah PT Gudang Garam Tbk (GGRM), yang meroket hingga 12,5% dalam waktu singkat.

Saham GGRM sebelumnya mengalami penurunan sebanyak 3,41% pada awal perdagangan, namun kemudian bangkit kembali setelah berita reshuffle berita menggerakkan minat beli.

Saham-saham lain seperti PT H.M. Sampoerna (HMSP) juga tidak kalah meroket. Dari harga Rp525, saham ini naik menjadi Rp630 dengan persentase kenaikan 17,70%. Menarik, bukan?

Saham PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) juga mencatatkan kenaikan hingga 16,35%, dari Rp795 menjadi Rp925 pada penutupan pasar. Fenomena ini menunjukkan bahwa investor terlihat optimis akan permintaan produk tembakau ke depannya.

Kontras dengan Sektor Perbankan

Sementara itu, emiten perbankan justru mengalami penurunan pasca reshuffle. PT Bank Tabungan Negara (BBTN) merasakan dampak paling parah dengan penurunan 9,77%.

Saham besar lainnya seperti PT Bank Mandiri (BMRI) juga terlihat melemah 4,06% dan PT Bank Negara Indonesia (BBNI) turun 4,35%. Kejadian ini menunjukkan volatilitas yang tinggi di sektor ini, membuat investor mengalihkan perhatian mereka ke saham emiten rokok.

Harapan Baru di Bawah Kepemimpinan Baru

Apakah pergantian menteri ini bisa menjadi sinyal positif bagi sektor rokok? Investor tentu berharap perubahan kebijakan pajak yang lebih ramah bagi industri, terutama setelah Sri Mulyani dikenal dengan kebijakan yang cenderung memperketat tarif cukai hasil tembakau.

Kenaikan harga saham emiten rokok mungkin mencerminkan harapan investor atas kebijakan fiskal baru yang diharapkan lebih mendukung.

Kesimpulan

Fenomena di bursa saham kali ini menjadi pelajaran bagi para investor. Keputusan politik dapat memiliki dampak langsung terhadap pasar. Sementara saham-saham emiten rokok mencatatkan lonjakan,

di sisi lain, investor juga perlu waspada terhadap potensi risiko dari sektor yang lebih volatile seperti perbankan. Apakah Anda sudah mengambil langkah untuk berinvestasi? Mari berbagi pendapat di bawah!

Sumber: Suara