Harga Saham Tertekan
Harga saham PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk (PACK) melanjutkan tren penurunan yang signifikan pada Rabu, 27 Agustus 2025. Penjualan besar-besaran ini dipicu oleh reaksi negatif investor terhadap rencana perusahaan untuk menerbitkan Obligasi Wajib Konversi (OWK) melalui skema rights issue.
Pada pukul 11.13 WIB, harga saham PACK merosot hingga 5,22 persen menjadi Rp2.540. Transaksi saham tercatat mencapai Rp17,35 miliar dengan volume perdagangan menembus 6,74 juta saham. Kabar kurang baik ini tampaknya menjadi pemicu utama aksi jual yang agresif.
Tekanan Penjualan Berlanjut
Penurunan ini tidak mendadak. Ketika harga saham menembus batas rata-rata pergerakan 100 hari (MA-100) yang berada di sekitar Rp2.930, area tersebut kini berfungsi sebagai resistensi kuat. Dalam beberapa minggu terakhir, saham PACK bahkan beberapa kali menyentuh ambang batas auto rejection bawah (ARB) sebesar 10 persen.
Secara keseluruhan, saham PACK telah merosot 30 persen dalam sepekan dan 34,28 persen dalam sebulan. Semakin mengkhawatirkan, tren jangka pendek menunjukkan potensi pelemahan lebih lanjut di saat volume transaksi meningkat.
Apa yang Harus Dipantau Investor?
Investor kini harus mewaspadai level support terdekat di Rp2.620, yang telah ditembus. Fokus pun beralih ke level Rp2.250 sebagai potensi penopang selanjutnya. Jika tekanan jual berlanjut, ada kemungkinan saham bergerak menuju kisaran MA-200 di Rp1.795. Namun, jika harga berhasil menembus Rp2.935 dengan volume yang meyakinkan, kita mungkin akan melihat potensi pembalikan arah (technical rebound).
Sentimen Negatif Terhadap OWK
Para analis seperti Michael Yeoh menjelaskan bahwa sentimen terkait OWK sudah membuat investor ragu. "Investor menilai selangkah OWK oleh PACK sebagai langkah negatif. Nilai aset yang disuntikkan juga berada di bawah ekspektasi," ungkapnya.
Dengan market cap saat ini mencapai Rp5-Rp6 triliun, penilaian menunjukkan bahwa harga PACK sebenarnya berpotensi lebih rendah, sekitar Rp1.500. Jadi, patutkah Anda memikirkan kembali investasi Anda di sini?
Potensi Jangka Panjang
Meskipun saham PACK mengalami kemerosotan, sepanjang tahun 2025, harga sahamnya masih terangkat 313 persen berkat spekulasi backdoor listing yang muncul setelah PT Eco Energi Perkasa (EEP) masuk ke perusahaan ini. Ini menegaskan pentingnya memantau kinerja jangka panjang dan rencana transformasi bisnis perusahaan.
Rencana besar ANHI untuk beralih dari bisnis percetakan digital ke fokus utama pada industri pertambangan mineral, khususnya nikel, akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 25 September 2025. Transformasi ini berpotensi memberikan dorongan positif bagi posisi ANHI dalam jangka panjang, meskipun ada risiko dilusi hingga 95,58 persen bagi pemegang saham yang tidak berpartisipasi dalam hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
Penutup
Di tengah semua dinamika ini, penting bagi investor untuk tetap waspada dan melakukan strategi dengan bijaksana. Perhatikan rencana manajemen, dan jangan ragu untuk mengambil langkah proaktif jika Anda menemukan peluang dan risiko yang sesuai.
Sumber: idxchannel.com