Kenaikan Saham Perbankan
Pada 11 September 2025, harga saham bank-bank besar di Indonesia menunjukkan performa yang impresif, seiring dengan rencana Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk menyuntikkan likuiditas sebesar Rp 200 triliun ke dalam perekonomian. Namun, meskipun demikian, investor asing justru mencatatkan transaksi jual bersih yang signifikan pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Tren Transaksi Jual Investor Asing
Berdasarkan data dari Stockbit, transaksi jual bersih asing untuk kedua saham ini merupakan yang tertinggi di pasar saham reguler. Rincian transaksi mencatat bahwa investor asing menjual saham BBCA sebesar Rp 465,6 miliar dan BMRI sebesar Rp 461,2 miliar. Kejadian ini tampaknya tidak sejalan dengan tren kenaikan harga yang terjadi di sektor perbankan.
Di akhir perdagangan, harga saham BBCA ditutup naik 0,64% menjadi Rp 7.850, sementara BMRI melesat 1,82% hingga mencapai Rp 4.480. Namun, catatan menunjukkan bahwa harga BBCA sempat merosot ke level Rp 7.525 dan harga BMRI jatuh ke Rp 4.310 pada 9 September, yang ditengarai sebagai dampak dari reshuffle kabinet, khususnya pada posisi Menteri Keuangan.
Lonjakan Sektor Finansial
Sektor finansial secara keseluruhan mencatat kenaikan terbesar di bursa, yakni mencapai 1,93%. Beberapa saham lain, seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), juga mengalami kenaikan yang signifikan. BBNI melonjak 7,8% menjadi Rp 4.420 dan BBTN naik 6,22% hingga Rp 1.355. Sebaliknya, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatat kenaikan 5,15% ke level Rp 4.080.
Investor asing juga masih melirik saham BBRI, dengan pencatatan transaksi beli bersih sebesar Rp 315 miliar. Selain itu, BBNI dan BBTN masing-masing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 21,6 miliar dan Rp 755 juta.
Apa Yang Terjadi dengan Likuiditas?
Sewaktu Purbaya mempresentasikan rencananya untuk menghidupkan kembali mesin perekonomian Indonesia melalui suntikan dana besar, ia menyatakan, "Saya sudah lapor kepada presiden. Besok saya akan menyuntik Rp 200 triliun ke dalam sistem perekonomian." Tujuannya adalah untuk mendorong likuiditas, penyaluran kredit, dan menggerakkan aktivitas ekonomi.
Purbaya menegaskan pentingnya dana ini agar tidak mengendap di Bank Indonesia (BI) dan seharusnya dikelola oleh bank untuk menyalurkan kredit serta mencari laba. Rencana lebih lanjut akan disampaikan kepada presiden Prabowo Subianto dan jika berhasil, akan ada kebijakan serupa yang diteruskan.
Daftar Saham yang Paling Banyak Dijual Asing
Berikut adalah yang sempat menjadi perhatian investor:
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) - Rp 465,6 miliar
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) - Rp 461,2 miliar
- PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) - Rp 84,48 miliar
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) - Rp 41,65 miliar
- PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) - Rp 37,1 miliar
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) - Rp 30,93 miliar
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT) - Rp 30,5 miliar
- PT Chandra Daya Investasi (CDIA) - Rp 29,33 miliar
- PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) - Rp 22,48 miliar
- PT Vale Indonesia Tbk (INCO) - Rp 18,8 miliar.
Kesimpulan
Meskipun harga saham bank-bank besar di Indonesia mengalami lonjakan, kehadiran aksi jual dari investor asing menunjukkan adanya dinamika yang perlu diperhatikan. Dengan rumitnya sentimen pasar saat ini, langkah kebijakan yang diambil oleh pemerintah akan sangat krusial dalam menjaga stabilitas ekonomi.