Saham Rokok Melonjak Saat Reshuffle Sri Mulyani: Apa yang Terjadi?
Selasa, 9 September 2025Berita Pasar Saham

Saham rokok mengalami lonjakan signifikan bersamaan dengan turunnya IHSG setelah reshuffle Menteri Keuangan. Investor berspekulasi kebijakan baru yang lebih fleksibel.

Saham Rokok Melejit di Tengah IHSG yang Turun

Saham emiten rokok menunjukkan performa luar biasa pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (8/9/2025). Lonjakan ini terjadi setelah pengumuman reshuffle yang mengganti Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan Purbaya Yudhi Sadewa. Tak hanya berita reshuffle yang mengguncang pasar, tetapi juga tindakan yang diambil oleh para investor.

Menariknya, lonjakan [saham rokok](/saham/rokok) ini terjadi saat indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 1,28%, melorot ke angka 7.766,84. Saham [GGRM](/saham/GGRM) melambung hingga 12,50% menjadi Rp9.900, diikuti [HMSP](/saham/HMSP) yang meningkat 17,76% menjadi Rp630, [WIIM](/saham/WIIM) naik 16,35% menjadi Rp925, dan [ITIC](/saham/ITIC) yang meningkat 11,61% menjadi Rp250.

Ekspektasi Terhadap Kebijakan Cukai Lebih Fleksibel

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta, mengungkapkan bahwa kondisi ini menunjukkan respons pasar yang positif, dengan harapan bahwa Menteri Keuangan baru akan lebih fleksibel dalam menetapkan kebijakan cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok.

Dalam lima tahun terakhir, kebijakan cukai rokok yang diterapkan oleh Sri Mulyani menunjukkan tren kenaikan yang cukup signifikan. Sejak 2020, cukai rokok telah meningkat 67,5%. Rata-rata kenaikan untuk 2020 adalah 23%, lalu naik lagi sebesar 12,5% pada 2021. diikuti oleh kenaikan rata-rata 12% pada 2022, dan 10% pada 2023 dan 2024. Namun, pada 2025, pemerintah menahan kenaikan cukai rokok.

Nafan juga membandingkan kebijakan cukai masa lalu yang sangat pro terhadap kenaikan, dengan harapan bahwa Purbaya akan menerapkan kebijakan yang lebih ramah terhadap pelaku industri.

Rekomendasi Saham dari Mirae Asset

Saham [GGRM](/saham/GGRM) dan [WIIM](/saham/WIIM) mendapatkan rekomendasi beli dari Mirae Asset Sekuritas. Dengan harga yang ada saat ini, GGRM telah mencapai target price (TP) 1 di Rp9.550, sementara TP2 berada di Rp10.650. Mereka merekomendasikan pembelian dengan entry level di rentang Rp9.100-Rp9.400.

Di sisi lain, [WIIM](/saham/WIIM) telah mencapai TP1 di Rp915, dan TP2 berada di level Rp1.015 dengan TP3 di Rp1.100. Mirae merekomendasikan untuk menambah kepemilikan pada entry level di rentang Rp850-Rp880.

Menunggu Pernyataan Resmi Purbaya

Sementara itu, pasar kini menunggu pernyataan resmi dari Purbaya mengenai kebijakan fiskal dan rencana anggaran ke depan, langkah ini sangat penting untuk menjaga kepercayaan investor dan memastikan kestabilan.

Oktavianus Audi, VP Equity Retail Kiwoom Sekuritas, menilai bahwa emiten dengan fundamental yang solid akan tetap menjadi favorit di tengah ketidakpastian kebijakan. Jika pemerintah cepat memberikan roadmap kebijakan yang menjaga disiplin fiskal, tekanan pada IHSG cenderung bersifat sementara dan dapat pulih dengan cepat.

Dengan kondisi ini, investor disarankan untuk tetap mengikuti perkembangan dan merevisi strategi investasi mereka agar tetap selaras dengan kebijakan yang akan datang.

Sumber: Market