Transaksi Saham di Wilayah Kerja OJK Malang Melonjak 35,35%
Kamis, 24 Juli 2025Berita Pasar Saham

OJK Malang mencatat peningkatan signifikan transaksi saham, mencerminkan minat yang tinggi dari masyarakat terhadap pasar modal.

Peningkatan Transaksi Saham

Transaksi saham di wilayah kerja OJK Malang menunjukkan peningkatan yang menggembirakan, mencapai 35,35% secara tahunan (YoY) dengan total transaksi sebanyak 564.926 pada akhir Mei 2025.

Kepala OJK Malang, Farid Faletehan, menekankan bahwa rata-rata nilai transaksi juga mengalami kenaikan sebesar 18,44% YoY. Peningkatan ini tidak hanya terjadi dalam keseluruhan wilayah Malang, tetapi juga terlihat di daerah-daerah spesifik. Beberapa daerah mencatat pertumbuhan yang luar biasa, sebagaimana untuk wilayah Malang Raya menunjukkan peningkatan 11,09%. Bahkan, Kota dan Kabupaten Pasuruan mencatat pertumbuhan hingga 93,21%, sementara Kota dan Kabupaten Probolinggo juga menunjukkan lonjakan sebesar 56,46%.

Kenaikan Jumlah Investor

"Minat masyarakat terhadap investasi di pasar modal semakin tinggi, terlihat dari terus bertambahnya jumlah investor," ungkap Farid dalam konferensi pers. Pada Mei 2025, tercatat lebih dari 311.600 Single Investor Identification (SID) dengan 148.594 di antaranya adalah investor saham.

Angka ini menandakan gairah yang lebih besar dari masyarakat dalam berinvestasi, terutama di instrumen seperti saham, reksa dana, dan obligasi, termasuk Surat Berharga Negara. Sangat tercermin dengan jumlah nasabah reksadana yang tumbuh fantastis mencapai 123,73%, mencapai 39.285 hingga akhir April 2025.

Komitmen OJK dalam Edukasi Pasar Modal

OJK Malang berencana untuk terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi pasar modal melalui berbagai inisiatif edukasi. Contohnya, pelaksanaan Training of Trainers untuk Aparatur Sipil Negara di Probolinggo dengan tema "Save Smart, Live Better." Inisiatif semacam ini sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat, terutama generasi muda tentang investasi yang lebih bijak.

Ekonom dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai peningkatan jumlah investor dan transaksi menggambarkan bahwa literasi keuangan masyarakat meningkat, terutama di kalangan generasi Z dan milenial. Generasi ini sangat berpengaruh dalam penggunaan teknologi informasi untuk memperkuat keputusan investasi mereka.

"Perilaku investasi yang cenderung ke arah reksa dana menunjukkan bahwa masyarakat semakin paham akan risiko dan keuntungan dari investasi," imbuh Joko. Sebaliknya, ia juga menyarankan agar otoritas keuangan dan pemerintah daerah bekerja sama meningkatkan edukasi agar lebih bijak dalam berinvestasi di pasar modal.

Peningkatan ini sangat penting untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan ekonomi global dan menciptakan perilaku finansial yang berkelanjutan.

Sumber: Bisnis
Transaksi Saham di Wilayah Kerja OJK Malang Melonjak 35,35%