IHSG Melemah
Pada sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis, 21 Agustus 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terjun ke zona merah dengan penurunan 0,61 persen menjadi 7.895,35. Tekanan terbesar datang dari saham DSSA yang anjlok hingga 14,8 persen setelah MSCI mengurangi bobotnya dalam Indeks MSCI Indonesia.
Sentimen Pasar dan Aksi Jual
Pemangkasan bobot DSSA dalam indeks MSCI memicu aksi jual besar-besaran di saham-saham terkait, membawa dampaknya ke seluruh sektor energi. Menariknya, sementara IHSG mengalami tekanan, bursa di kawasan Asia Pasifik menunjukkan tren yang lebih positif. Hal ini menunjukkan bahwa pergerakan IHSG lebih banyak dipengaruhi oleh faktor domestik.
Di tengah situasi ini, Rupiah terpantau stabil dan mengalami penguatan tipis 0,06 persen ke level Rp16.280 per dolar AS, namun masih belum cukup memberi dorongan kepada pasar saham.
Sektor Properti Tertekan
Selain sektor energi, saham-saham di bidang properti juga mengalami penurunan setelah Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan 25 basis poin. Emiten-emiten besar seperti LPKR, BSDE, APLN, dan ASRI semuanya mencatatkan koreksi, yang mengindikasikan bahwa investor cenderung mengambil keuntungan dari hasil jangka pendek setelah mengalami reli.
Kinerja Saham Berkapitalisasi Besar
Sebagian saham besar menunjukkan pergerakan yang beragam. BREN dan BRPT mengalami penurunan, sedangkan BBRI dan BMRI juga melemah meskipun tipis. Namun, ada sinyal positif dari AMMN yang menguat hampir 3 persen, dan UNTR yang melonjak lebih dari 4 persen.
Rekomendasi Investor
Riset dari tim PT Korea Investment & Sekuritas Indonesia merekomendasikan agar investor tetap selektif. Fokuskan perhatian pada saham-saham dengan fundamental yang kuat yang memiliki potensi katalis dalam jangka menengah hingga panjang. Disarankan juga untuk memanfaatkan periode konsolidasi sebagai momentum untuk bersikap wait and see.
Disclaimer: Berita ini hanya bersifat informasi dan tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham. Lakukan riset mandiri sebelum membuat keputusan investasi.