Berita Pasar Saham
Update terbaru seputar pergerakan pasar saham, IHSG, dan sentimen global yang mempengaruhi bursa.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tajam 3,61% selama pekan 16-20 Juni 2025, terdampak ketegangan geopolitik dan kebijakan The Fed, diikuti aksi jual besar-besaran oleh investor asing senilai Rp 4,51 triliun.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan sebesar 3,61% pekan ini, memperlihatkan sentimen pasar yang melambat. Kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia pun menyusut menjadi Rp12.099 triliun.
Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah merancang tiga langkah strategis yang berpotensi merubah wajah pasar saham Indonesia, termasuk perpanjangan jam perdagangan dan penyesuaian lot saham menjadi 1 lembar.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah signifikan di pekan 16-20 Juni 2025 seiring investor asing melepas saham hingga Rp 4,5 triliun. Mayoritas sektor saham mengalami tekanan, dipicu oleh gejolak geopolitik dan kebijakan bank sentral global.
Pasar saham Indonesia mengalami tekanan kuat selama pekan 16-20 Juni 2025, dengan kapitalisasi pasar dan IHSG turun cukup dalam, bersama aktivitas transaksi yang melemah.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) alami penurunan signifikan sebesar 3,61% pada pekan 16-20 Juni 2025 akibat sentimen global yang membebani pasar dan aksi jual investor asing.
IHSG kembali turun, tapi beberapa saham seperti BRMS, BKSL, dan AMMN masih menarik untuk dipertimbangkan dengan potensi trading jangka pendek yang menguntungkan.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sedang turun harga, tapi apakah ini kesempatan emas? Simak pandangan investor legendaris Lo Kheng Hong dan analisis valuasi saat ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat pagi dibuka melemah 20,36 poin atau 0,29 persen, menunjukkan sentimen pasar yang hati-hati. Bagaimana kondisi pasar dan apa arti penurunan ini untuk kamu sebagai investor?

Ebook ProfitWise - Metode FCDS-T mencari Saham MultiBagger(Terjual ke 2000+ Investor)
Metode FCDS-T: Strategi investasi dengan CAGR >35% yang membantu modal Rp100 juta berkembang menjadi Rp1,1 miliar dalam 8 tahun.
Cocok untuk investor yang ingin:
- Memiliki sinyal jual/beli jelas
- Aturan investasi objektif (tanpa emosi)
- Menghemat waktu (hanya 4x analisis/tahun)
- Mencapai tujuan finansial
Bonus: Template spreadsheet + Konsultasi gratis!